Dhomir Munfashil (Makalah Semester 1)
DHOMIR MUNFASHIL
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Arab
Dosen: Rufa Hindun Firhisiyati, SS. M .Pd. I
Oleh:
Sholikul Hadi
Aris Susanto
Aris Susanto
PRODI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KELAS
B JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM PATI
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Al qur’an merupakan pedoman hidup serta dasar-dasar penetapan
hukum dalam Islam. Untuk itu perlu adanya pengetahuan tentang bahasa yang
digunakan oleh al qur’an yaitu “Bahasa Arab”.
Setiap bahasa tentunya memiliki keunikan serta memiliki
karakteristik tersendiri. Begitu pula bahasa arab yang memiliki
keunikan tersendiri dari penulisannya yang berbeda dengan bahasa lain dan kaidah
penyusunannya pun berbeda. Untuk mengetahui kaidah-kaidah
penulisan bahasa arab kita perlu mempelajari ilmu Nahwu dan Shorof.
Ilmu nahwu dan Shorof adalah ilmu yang membahas setiap kata dan
penyusunan dalam bahasa arab. Dalam ilmu nahwu terdapat beberapa istilah yang
perlu kita ketahui diantaranya adalah mubtada’, khobar, fi’il, fa’il, maf’ul,
dhomir.
Dhomir atau kata ganti dalam bahasa arab dibagi menjadi dua, yaitu
:
1.
Dhomir
Mustatir :
2.
Dhomir
Bariz :
Dhomir baris dibagi menjadi dua, yaitu :
1.
Dhomir
Muttashil
2.
Dhomir
Munfashil
Pada kesempatan kali ini penulis
akan membahas tentang dhomir munfashil yang mana penjelasannya telah penulis
susun dalam bab II, yaitu bab pembahasan.
B.
RUMUSAN MASALAH
Dengan berdasar
latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai
berikut:
a. Apa pengertian Dhomir munfashil?
b. Apa saja pembagian Dhomir munfashil?
C.
MANFAAT
Manfaat yang
diharapkan dari pembahasan tentang topik ini adalah:
a.
Meningkatkan
pemahaman mahasiswa tentang pengertian Dhomir Munfashil
b.
Meningkatkan
pemahaman mahasiswa tentang pembagian Dhomir Munfashil
BAB II
PEMBAHASAN
Dhomir adalah kata ganti yaitu setiap isim yang digunakan untuk mewakili Mutakallim (si
pembicara / orang pertama), Mukhottob (yang diajak bicara / orang kedua), atau
Ghoib (yang dibicarakan / orang ketiga)
فما لذي غيبة او حضور كانت
وهو سم بالضمير[1]
Munfashil adalah
pisah. Artinya tidak bisa bersambung dengan lafadz apapun[2]
Jadi Dhomir Munfashil yaitu
kata ganti atau isim yang digunakan
untuk mewakili mutakallim, Mukhottob, atau Ghoib tetapi tidak bisa disambung
dengan kalimah yang lain. Ia bisa berada pada awal permulaan dan juga bisa
berada setelah lafadz الا dalam
keadaan apapun ( baik dalam tingkah syi’ir atau tidak)
Contoh: احبك وما احبك الا انا
“Saya mencintaimu dan tidak ada yang mencintaimu kecuali saya”
A.
Pembagian
Dhomir Munfashil
Dhomir
Munfashil dilihat dari segi mahal I’rob nya di bagi menjadi 2 (dua):
1. Dhomir Munfashil Marfu’ (mahal rafa’)
2.
Dhomir
Munfashil Manshub (mahal nashab)
Dhomir Munfashil Marfu’ jumlahnya ada 12.
Dengan rincian sebagai berikut:
1. Untuk Mutakallim (orang pertama) ada 2 bentuk dhomir
a. ANA ( انا ( = aku
Digunakan untuk
Mutakallim Wahdah (sendirian)
b. Nahnu (نحن ) = kami
Digunakan untuk
Mutakallim ma’al ghoir (bersama orang lain)
2. Untuk Mukhottob (orang yang di ajak bicara) ada 5 dhomir
a. Anta ( انت ) = kamu laki-laki
Digunakan untuk
Mufrod Mudzakar (laki-laki satu)
b. Anti ( انت ) = kamu perempuan
Digunakan untuk
Mufrod Muannas (perempuan satu)
c. Antuma (انتما ) = kamu (dua) laki-laki/perempuan
Digunakan untuk
Mutsanna mudzakar/muannas
d. Antum ( انتم )= kamu laki-laki
banyak
Digunakan untuk
jamak mudzakar
e. Antunna ( انتن)= kamu perempuan banyak
Digunakan untuk
jamak muannas
3. Untuk Ghoibah (orang ketiga/yang dibicarakan) terdapat 5 dhomir,
yaitu:
a. Huwa (هو ) = dia laki-laki satu
Digunakan untuk
menunjukkan Mufrod Mudzakar ghoib
b. Hiya (هي ) = dia perempuan
satu
Digunakan untuk
menunjukkan Mufrod Muannas Ghoibah
c. Huma (هما ) = dia
laki-laki/permpuan dua
Digunakan untuk
menunjukkan mutsanna Mudzakar/muannas Ghoib
d. Hum (هم ) = mereka laki-laki
Digunakan untuk
menunjukkan jamak Mudzakar ghoib
e. Hunna (هن ) = mereka perempuan
banyak
Digunakan untuk
menunjukkan Jamak Muannas Ghoibah
Dhomir Munfashil
Manshub sendiri itu juga ada 12.
وذو
انتصاب فى انفصال جعلا اياي والتفريع ليس مشكلا[5]
Dengan perincian
sebagai berikut:
1. Untuk Mutakallim (orang pertama) ada 2 bentuk dhomir
c. Iyyaya (إياي )
= aku
Digunakan untuk
Mutakallim Wahdah (sendirian)
d. Iyyana (إيانا) = kami
Digunakan untuk
Mutakallim ma’al ghoir (bersama orang lain)
2. Untuk Mukhottob (orang yang di ajak bicara) ada 5 dhomir
f.
Iyyaka
(إياك ) = kamu laki-laki
Digunakan untuk
Mufrod Mudzakar (laki-laki satu)
g. Iyyaki (إياك) = kamu perempuan
Digunakan untuk
Mufrod Muannas (perempuan satu)
h. Iyyakuma (إياكما) = kamu (dua) laki-laki/perempuan
Digunakan untuk
Mutsanna mudzakar/muannas
i.
Iyyakum
( إياكن)= kamu laki-laki
banyak
Digunakan untuk
jamak mudzakar
j.
Iyyakunna
(إياكن) = kamu perempuan banyak
Digunakan untuk
jamak muannas
3. Untuk Ghoibah (orang ketiga/yang dibicarakan) terdapat 5 dhomir,
yaitu:
a. Iyyahu ( إياه) = dia laki-laki satu
Digunakan untuk
menunjukkan Mufrod Mudzakar ghoib
b. Iyyaha (إياها ) = dia perempuan
satu
Digunakan untuk
menunjukkan Mufrod Muannas Ghoibah
c. Iyyahuma ( إياهما) = dia
laki-laki/permpuan dua
Digunakan untuk
menunjukkan mutsanna Mudzakar/muannas Ghoib
d. Iyyahum ( إياهم) = mereka laki-laki
Digunakan untuk
menunjukkan jamak Mudzakar ghoib
e. Iyyahunna ( إياهن) = mereka perempuan
banyak
Digunakan untuk
menunjukkan Jamak Muannas Ghoibah
Kesimpulan
Dhomir adalah kata
ganti (dalam bahasa Indonesia) sedangkan munfashil adalah pisah (tidak bisa
digabung dengan kata lain). Jadi dapat diartikan bahwa dhomir munfashil adalah
kata ganti yang tidak boleh digabung dengan kata lain. Contoh :طالب انا
Dhomir munfashil secara istilah adalah :
“dhomir (kata ganti) yang boleh dijadikan mubtada’ seperti halnya diperbolehkan
jatuhnya setelah lafadz dalam keadaan apapun (baik dalam keadaan syi’ir atau
tidak)”.
Dhomir munfashil merupakan cabang dari dhomir bariz dan dhomir
munfashil juga dibagi menjadi dua
1.
Dhomir
Munfashil Marfu’ (mahal rafa’)
ضمير منفصل محل رفع
|
|||||
نحن
|
انا
|
متكلم
|
|||
انتن
|
انتم
|
انتما
|
انتِ
|
انتَ
|
مخاطب
|
هن
|
هم
|
هما
|
هي
|
هو
|
غائب
|
2.
Dhomir
Munfashil Manshub (mahal nashab)
ضمير منفصل محل نصب
|
|||||
ايانا
|
اياي
|
متكلم
|
|||
اياكن
|
اياكم
|
اياكما
|
اياك
|
اياك
|
مخاطب
|
اياهن
|
اياهم
|
اياهما
|
اياها
|
اياه
|
غائب
|
|
Daftar Pustaka
1.
Jamaluddin,
Muhammad, Alfiyah Ibnu Malik, Andalusia
2.
0 komentar: